Lelucon Ini Hanya Dipahami Orang Makassar. Benar Gak?

"ngung-ngungg"

Bahasa menjadi bagian dari keberagaman di Indonesia. Setiap daerah pun pasti punya lelucon atau celotehan yang hanya dipahami oleh warganya. Orang Makassar dikenal sebagai yang ramah-ramah. Nah, kamu yang orang Makassar juga punya lelucon yang hanya mereka pahami. IDNtimes punya lho lelucon yang hanya orang Makassar pahami!

1. Menghalangi wanita bunuh diri.

Lelucon Ini Hanya Dipahami Orang Makassar. Benar Gak?pixabay.com

Suatu hari, preman berhenti di tengah jembatan dan melihat seorang wanita mau bunuh diri. Dia berusaha menghentikan aksi tersebut.

Preman: "Mo ko bikin apa, Cewek?"
Wanita: "Mo ka bunuh diri, Daeng!"
Preman: "Kalo begitu kasih ka pale ciuman trakhirmu nah, mau ji to dek cium ka?"

Lalu wanita itu pun mencium preman tersebut. Preman pun senang dan bertanya lagi.

Preman: "Ciumanmu hot sekali, Dek! Kenapa ko mau bunuh diri? Cantikmu lagi dan bodymu bagusna lagi, kan sayang to dek!"
Wanita: "Sedihka, Daeng..! Ka Orang tuaku nda mengerti perasaanku Daeng, na larangka pake baju perempuan kodong padahal ku sukaki kayak perempuan Daeng..."

Preman: "Cuih..Cuiiiih...setangg!!! Ternyata ko banci pale.!! Songkolo!! Pigi moko bunuh diri saja kalo tidak saya yang bunuhko itu setanggg..!!"

Aksi preman itu memanfaatkan kegalauan sang wanita justru berujung menyadari kalau dia bukanlah seorang perempuan.

2. Menukar sendal dengan kuda.

Lelucon Ini Hanya Dipahami Orang Makassar. Benar Gak?pixabay.com

Udin asal Jeneponto shalat Jumat disebuah Masjid di Bone-Bone. Setelah selesai shalat, ia keluar dari Masjid dalam keadaan tergesa-gesa. Perutnya mules bukan buatan. Namun, ia kaget, sandal barunya hilang. Ia mencari, dibantu Amir yang kebetulan penjaga Masjid.

Amir : “Pak, kalau di sini itu hilang sandal, jarang didapat.”

Udin : “Wah, bagus itu … kalo begitu saya pulang dulu!”

Amir bingung karena respon Udin. Dia tak habis pikir tentang orang Jeneponto yang satu ini, sandalnya hilang tapi malah senang.

Beberapa hari kemudian Udin datang kembali ke Masjid, sengaja bertemu Amir untuk menanyakan sandal yang hilang Jumat kemarin.

Udin : “Bang Amir, mana kuda saya?”

Amir : “Lho, kok tanya saya? Kuda apaan? Bukannya yang hilang kemarin cuma sandal?”

Udin : “Iya. Tapi katanya kalo sandal yang hilang, jarang didapat …”

Amir : “Apa maksudta’?”

Udin : “Maksudku saya mau ka’ ambil itu jarang”

Amir : “Kok jarang mo di ambil? Apa itu jarang ka? Kukira jarang itu artinya tidak sering … “

Udin : “Awwee lapuang … JARANG itu artinya KUDA!”

Nah, Jarang berarti Kuda. Jadi Udin berpikir bahwa bila sandal hilang di Masjid, maka akan diganti dengan kuda!

Baca Juga: Kamu yang Ngaku Orang Makassar Kudu Tahu dan Bangga dengan 13 Hal Unik Ini!

3. Nyamuk pengganggu.

Lelucon Ini Hanya Dipahami Orang Makassar. Benar Gak?pixabay.com

Ari ditugaskan sang ibu untuk beli kelambu karena di kamarnya banyak nyamuk. Sebelum berangkat, Ari sudah mengingat apa yang harus dibeli. Namun, sampai di toko, dia lupa nama benda yang harus dibeli.

Penjaga toko: "Mau beli apa ki'?"
Ari : "Anu pak, saya mau bli itu, kain yang digantung di sana, gantung di sini trus saya di dalam dan nyamuk di luar ma' ngung-ngungg."

Penjaga toko berpikir keras.

Ari: "Iya pak yang saya di dalam, nyamuk di luar ma' ngung-ngungg itu, masa bapak tidak tahu."

Penjaga toko pun sadar dan berkata, "Oh Kelambu!"

4. Sudah makan?

Lelucon Ini Hanya Dipahami Orang Makassar. Benar Gak?efektips.com

Neni pulang ke rumah bersama salah satu temannya, Aso. Saat pulang, ternyata sang ibu sudah masak makan siang. Saa itu, sang ibu mengajak Neni untuk makan bersama.

Mama: "Neni, Siniko makan skalian sama mama!"
Neni: "Iye' ma."
Mama: "Eh adai Aso, sudahmaki makan, Nak?"
Aso: "Blumpi tante." (sambil tersenyum malu)
Mama: "Ooo, pulangmaki dlu makan pale, Nak. Nanti sakitki!"
Aso: Yah...

Bukannya mengajak Aso untuk makan bersama, sang ibu malah suruh Aso pulang untuk makan di rumahnya.

5. Tolong bangunkan di Barru.

Lelucon Ini Hanya Dipahami Orang Makassar. Benar Gak?torayaa.com

Seorang anak-anak harus pulang kampung sendiri. Sang ibu pun berpesan pada sopir bus untuk menjaga sang anak.
Ibu kepada sopir: "Pak sopir, kasi duduk didepanki anakku nah, supaya kalo tidurki, kasi bangunki kalo sudah di Barru..."
Pak sopir : "Iye bu, tenang maki..."

Ibu : "Nak, jangko tidur nah..."
Anak : "Iye mama..."

Sebelum berangkat, sekali lagi ibunya mewanti-wanti sopir dan anaknya:

Ibu : "Pak sopir, inga' ki nah, kasi bangun kalo di barru, biasa itu dia tidur belah..."
Sopir : "Iyyeee buu...tenang maki..."

Setelah dalam perjalanan, si anak tidak berhenti bertanya, setiap 15 menit bertanya..

Anak : "Pak sopir, di Barru mi?"
Sopir : "Belumpi..."

15 menit kemudian,
Anak : "Pak sopir, Barru mi?"
Sopir : "Belum pi... Edede, tidur mako dulu nak, nanti kalo barru ku kasi bangung jako itu.."

Akhirnya si anak tidur. Namun, tanpa disadari, sopir kebablasan sampai 5 Km sebelum Toraja, sopir pun panik, karena baru ingat, si anak masih terikut sampai Toraja. Setelah berembuk sama penumpang, akhirnya mereka memutuskan untuk balik ke Barru untuk menurunkan si anak yang ketiduran...

Setelah perjalanan panjang, akhirnya sampe juga di Barru ...

Sopir : 'Ooe, nak, bangun mako, di Barru mi ini..."
Anak : (gosok-gosok mata baru bangun) "Hmmm iye, di Barru mi kah pak?"
Sopir : "Iyo, ada ji yg jemputko?"
Anak : "Ooh ndaji Om, na bilang mama ku, kalo di Barru mi, na suruhka makanki nasi dosku, mauka ke Toraja bela..."
Supir : "Anasuntili ini anak!!"

Ternyata maksud sang ibu untuk membangunkan adalah mengingatkan sang anak untuk makan. Tujuan asli memang Toraja!

Selamat tertawa ya!

Baca Juga: 7 Stereotipe Ini Pasti Sering Banget Didengar Sama Anak Makassar

Topik:

Berita Terkini Lainnya