Membaca Keresahan Pemuda Garis Depan di Lagu Pukul Balik

Punk rock yang ternyata sarat nilai religiusitas

Makassar, IDN Times - Veteran punk rock asal Makassar, Pemuda Garis Depan (PGD), kembali melepas karya mereka ke sejumlah situs streaming. Setelah materi lawas yakni mini album Rock n Roll No. 5 (2003), kali ini giliran lagu Pukul Balik yang dirilis pada 10 Februari 2023 silam.

Bagi para pendengar baru, lagu berdurasi 3 menit 33 detik tersebut memang mengalun dalam tempo sedang, berbeda dengan nuansa dari EP Rock n Roll No. 5. Gebukan drum Dhila Baharudin tak seagresif lagu Diam yang rutin masuk repertoar mereka. Tapi, cocok mengantar pesan "bangkit dan melawan" ke kuping pendengar.

Dari departemen gitar dan vokal, duo Asrul "Bobby" Rachman - Muhammad Hikmah saling bersahutan-sahutan mengulang lirik, sebuah resep efektif yang dijamin membuat penggemar punk rock dekade 2000-an bernostalgia. Pukul Balik bahkan ditutup dengan harmonisasi vokal yang diiringi irama gitar akustik. Sangat manis.

1. Inspirasi lagu Pukul Balik disebut berasal dari ayat Al-Qur'an pertama yang turun

https://www.youtube.com/embed/90hGDDvmbH0

Namun, di balik "semangat perlawanan", lagu Pukul Balik justru sarat nilai religiusitas. Pemuda Garis Depan mengambil inspirasi dari wahyu pertama kepada Nabi Muhammad SAW, yakni perintah membaca.

"Perintah pertama dalam ajaran Islam adalah dengan membaca, atau jika diterjemahkan di zaman sekarang kita lebih mengenalnya dengan istilah literasi, yang dewasa ini semakin hilang entah ke mana dari benak generasi dan anak muda," ujar Dhila saat diwawancarai IDN Times, 4 Maret 2023.

"Literasi sekarang ini ditelan industri, teknologi, dan materialisasi, di mana menjadi zaman yang sangat kering spiritualitasnya. Dan jangan salah ya, punk rock itu spiritualitas," imbuhnya.

Dhila menjelaskan bahwa musik punk rock bagi seluruh personel PGD justru membuat mereka lebih semangat dalam mencari ilmu dalam hidup. "Lebih sederhananya lagi maksudnya mungkin, iqra' adalah bangunnya kesadaran," katanya.

2. Para personel PGD meyakini bahwa musik adalah sebuah bentuk dari literasi

Membaca Keresahan Pemuda Garis Depan di Lagu Pukul BalikPara personel band punk rock asal Kota Makassar, Pemuda Garis Depan. (Dok. Istimewa)

Pukul Balik jadi cara band yang terbentuk pada 2001 tersebut mengangkat keresahan atas isu literasi, sebuah hal yang jadi perhatian banyak orang sekarang. Ada keresahan mencuat, sehingga perlu disuarakan PGD.

"Jadi di interpretasi kami, kegelisahan yang dialami Rasulullah waktu itu melihat potret kehidupan di zamannya, adalah 'minimal' seperti yang kita melihat kondisi alam dan sosial secara global saat ini. Dan itu dimensinya luas. Secara ruang dan waktu," ungkap Dhila.

"Bagi kamu, musik itu adalah literasi. Bukan hanya jrang-jreng-jrang-jreng saja. Itu yang membuat musik itu 'menyala.' Kalo dipikir, banyak itu orang jago bermusik, tapi ada berapa yang bisa menyala secara makna?" tanyanya filosofis.

Ila juga kembali menyinggung fitrah punk rock yang ingin bersikap realistis saat dihadapkan pada kenyataan dan segala masalah hidup. Sehingga sikapnya adalah menabrak hal palsu. "Karena kehidupan ini terlalu banyak bumbu-bumbu dan lemak-lemak tidak sehat yang menutupi lagi dari esensinya. Jujur, apa adanya," kelakar Dhila.

3. Sayangnya, veteran punk rock Makassar ini belum ada rencana manggung dalam waktu dekat

Membaca Keresahan Pemuda Garis Depan di Lagu Pukul BalikPara personel band punk rock asal Kota Makassar, Pemuda Garis Depan, saat tampil di helatan Rock In Celebes 2013. (Dok. Istimewa)

Pukul Balik sendiri adalah salah satu lagu dari Berteman dengan Binatang, album yang mereka rekam pada 2013 di Bandung tapi belum juga dirilis. Sebelumnya, sudah ada video musik lagu Berteman dengan Binatang diunggah pada tahun yang sama ke kanal YouTube resmi mereka.

Lantas, apa rencana Pemuda Garis Depan selanjutnya? Dalam waktu dekat, mereka akan merilis format fisik Rock n Roll No. 5 edisi terbatas dengan buklet plus t-shirt edisi terbatas melalui Crasher Music Merchandise.

Namun, Dhila dan kawan-kawan belum punya rencana comeback untuk manggung. Ini lantaran dua dari tiga personelnya sudah menetap di Jakarta dan Jawa Barat. Hanya menyisakan Bobby sang gitaris yang masih bemukim di Makassar.

"Nah, ini yang susah kayaknya. Terlalu mahal cost produksinya buat kasih main lagi ini band karena beda-beda kota. Baru kalau main juga belum tentu bagus. Mending bikin open mic atau sesi diskusi, sesuatu yang bisa lebih manfaat," papar Dhila sambil bercanda.

Baca Juga: Inkubasi Music Director 2023: Belajar Cara Mengirim Makassar ke Kuping

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya