[Cek Fakta] Benarkah Vitamin C Bisa Sembuhkan Penderita Virus Corona?

Meski banyak manfaatnya, apakah ampuh untuk cegah corona?

Jakarta, IDN Times- Sejak pandemik virus corona, suplemen Vitamin C mendadak banyak diburu masyarakat. Mereka percaya Vitamin C bisa menjadi obat yang ampuh untuk pasien COVID-19. Vitamin ini jugadipercaya bisa penangkal virus corona.

Anggapan bahwa Vitamin C bisa menolak dan bahkan menyembuhkan pasien virus corona antara lain bermula dari pengalaman dr Richard Cheng menangani pasien virus corona di Tiongkok.

Melalui video penjelasannya di YouTube, Cheng menyarankan pasien dengan gejala COVID-19 mengonsumsi 5 mg Vitamin C, diikuti 1-2 mg setiap jam.

Dia bahkan mengklaim pasien yang diberi vitamin C secara rutin rata-rata rawat inapnya 3-5 hari lebih cepat daripada pasien COVID-19 pada umumnya yang membutuhkan 25 hari.

Cheng menjelaskan Vitamin C bisa memperkuat imunitas para penderita virus corona, sehingga bisa sembuh lebih cepat.

Benarkah apa yang disampaikan dr Richard Cheng tersebut? Jika informasi Cheng benar, kenapa World Health Organization (WHO) tak kunjung mengumumkan vitamin C sebagai obat virus Corona dan kenapa YouTube menghapus video yang diunggah Cheng?

1. Belum ada penelitian ilmiah yang mendukung efektivitas vitamin C sembuhkan COVID-19

[Cek Fakta] Benarkah Vitamin C Bisa Sembuhkan Penderita Virus Corona?YouTube/ CGTN America

Hingga hari ini, belum ada satu pun penelitian ilmiah yang mendukung hipotesis dr Cheng. WHO kini sedang menguji empat obat yang diyakini efektif melawan virus corona, yaitu Remdesivir, Avigan, Hydroxychloroquine, dan Azithromycin. Vitamin C tidak masuk dalam empat kategori tersebut.

Selain hipotesis dr Cheng, keajaiban vitamin C dalam menyembuhkan segala penyakit juga sempat diabadikan oleh Linus Pauling, ilmuan Amerika Serikat yang berhasil meraih hadiah Nobel, dalam bukunya berjudul vitamin C and The Common Cold. Tesis yang diangkat oleh Pauling adalah vitamin C ampuh untuk menyembuhkan segala jenis flu yang disebabkan oleh virus.

Tesis tersebut dibantah oleh Guru Besar Biomedis John Hopkins University, Steven Salzberg. Melalui laman forbes.com, dia menulis keberatannya soal bukti-bukti yang dipaparkan oleh Pauling. Menurutnya, ada kondisi tertentu yang mendukung efektivitas vitamin C dalam menyembuhkan suatu penyakit. Pauling juga mengabaikan fakta tentang banyaknya penderita flu yang tidak sembuh setelah diberi vitamin C.

“Memang sulit membantah klaim bahwa ada perawatan (dengan vitamin C) yang berhasil. Kita perlu eksperimen yang terkontrol dengan baik untuk mengetahui bahwa suatu eksperimen bekerja,” tulis Salzberg.

2. Berikut hasil uji coba terhadap pasien COVID-19 yang diberi vitamin C

[Cek Fakta] Benarkah Vitamin C Bisa Sembuhkan Penderita Virus Corona?Ilustrasi petugas medis memeriksa kondisi pasien virus corona menggunakan APD. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto

Dilansir dari laman drugs.com, sejumlah peneliti di Amerika Serikat dan Tiongkok ternyata telah menguji efektivitas vitamin C dalam penanganan virus corona. Beberapa efek yang menguntungkan dari vitamin C adalah mengurangi keparahan dan durasi pilek, mengurangi lama tinggal di rumah sakit, mengurangi tingkat pneumonia, dan mengurangi durasi ventilasi mekanis pada orang di ICU.

Namun sekali lagi, belum ada uji klinis yang menunjukkan efektivitas vitamin C dalam menangkal corona.

“Kesimpulannya adalah vitamin C tidak menolong dalam mencegah atau menyembuhkan infeksi corona. Saya berharap kita memiliki kesimpulan yang mudah, tapi kenyataannya tidak seperti itu,” tambah Salzberg.

3. Berikut kadar vitamin C yang kita butuhkan

[Cek Fakta] Benarkah Vitamin C Bisa Sembuhkan Penderita Virus Corona?(Dok. Istimewa)

Tidak bisa dipungkiri bila vitamin C memiliki banyak manfaat bagi tubuh, seperti antioksidan yang sangat efektif, baik untuk daya tahan tubuh, kofaktor untuk banyak enzim, dan mempengaruhi produksi hormon.

Pertanyaannya, berapa sebenarnya kadar vitamin C yang kita butuhkan setiap harinya? Berikut rekomendasinya dari Food and Nutrition Board.

  • Anak-anak usia 1-3 tahun: 15 mg
  • Anak-anak usia 4-8 tahun: 25 mg
  • Anak-anak usia 9-13 tahun: 45 mg
  • Remaja usia 14-18 tahun: 75 mg untuk laki-laki dan 65 mg untuk perempuan
  • Usia dewasa: 90 mg untuk laki-laki dan 75 mg untuk perempuan
  • Perempuan hamil: 80 mg bagi yang belum berusia 18 tahun dan 85 mg bagi yang
  • berusia lebih dari 18 tahun
  • Perempuan menyusui: 115 mg bagi yang belum berusia 18 tahun dan 120 mg bagi yang berusia lebih dari 18 tahun

Sangat disarankan untuk mengonsumsi vitamin C dari buah-buahan atau sayur-sayuran. Sebab, jika kita mengonsumsinya melebihi kadar yang dibutuhkan tubuh, maka kandungan yang tersisa akan keluar melalui urin.

Sedangkan jika asupan vitamin C kita dapat dari suplemen dan melebihi kadar yang dibutuhkan, kandungannya akan mengendap dalam tubuh sehingga berpotensi menyebabkan gagal ginjal.

4. Daftar makanan dengan kandungan vitamin C

[Cek Fakta] Benarkah Vitamin C Bisa Sembuhkan Penderita Virus Corona?IDN Times/Dwi Agustiar

Untuk mendapat hasil terbaik, sangat dianjurkan memakan buah-buahan dan sayur-sayuran mentah. Memasak atau menyimpannya terlalu lama bisa mengurangi kadar vitamin C di dalamnya.

  • Cabai merah besar: 240 mg
  • Anggur: 94 mg
  • Jeruk: 46-70 mg
  • Jus Jeruk: 93 mg setiap 3/4 gelas
  • Kiwi: 64-85 mg
  • Brokoli: 51 mg setiap 1/2 gelas
  • Stroberi: 50 mg setiap 10 buah
  • Ubi jalar: 30 mg
  • Tomat: 30 mg
  • Blewah: 29 mg setiap 1/2 gelas
  • Kembang kol: 26 mg setiap 1/2 gelas

Jadi, karena kesimpulannya vitamin C belum teruji klinis menyembuhkan pasien COVID-19, maka satu-satunya cara yang sudah dianggap efektif adalah menjaga jarak atau physical distancing. Yuk jaga jarak supaya kita tidak terpapar corona sekaligus tidak menjadi penyebarnya. 

This article supported by vivo as Official Journalist Smartphone Partner IDN Media

Baca Juga: Hoaks Foto Virus Corona di Tangan, padahal Ukuran Virus Terlalu Kecil

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya