Apakah Aman Memakai Masker saat Berolahraga? Ini Kata Ahli!

Berdasarkan saran dari Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga

Sejak awal April, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan penggunaan masker saat berada di tempat umum. Ini karena sebagian orang yang terinfeksi virus corona tidak menunjukkan gejala (asimptomatik) atau berada di fase pengembangan gejala (pra-gejala).

Apabila kita tidak memakai masker, maka virus akan mudah menyebar pada orang-orang yang berinteraksi dalam jarak dekat, misalnya saat berbicara, batuk, atau bersin. Ini perlu untuk dipatuhi, terlebih di daerah yang memiliki kasus transmisi lokal yang signifikan.

Tetapi, apakah kita sudah cukup terlindungi dengan masker saat berolahraga di luar rumah? Simak penuturan dari dr. Michael Triangto, SpKO, Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga ini, yuk!

1. Memang, kita tidak bisa bernapas lega saat berolahraga dan memakai masker

Apakah Aman Memakai Masker saat Berolahraga? Ini Kata Ahli!goodyfeed.com

Tak sedikit yang menerapkan aturan ketat untuk memakai masker saat berolahraga. Termasuk di kota Manhattan Beach, California, yang menganjurkan warganya menutupi wajah dengan masker saat bersepeda atau berlari, dilansir dari situs resminya.

Meski terasa tidak nyaman, tetapi hal ini harus dipatuhi. Menurut dr. Michael Triangto, wajar jika kita merasakan napas menjadi kurang lega, sesak, sulit bernapas, atau kurang nyaman.

"Ini wajar karena tujuan utama penggunaan masker adalah untuk melindungi pemakainya dari kemungkinan terinfeksi virus dan melindungi orang lain dari kemungkinan kita menginfeksi mereka, terutama bila kita sedang tidak sehat," terang dr. Michael Triangto, SpKO.

2. Kita justru tidak dianjurkan untuk berolahraga dengan intensitas berat, mengapa?

Apakah Aman Memakai Masker saat Berolahraga? Ini Kata Ahli!abcnews.go.com

Ternyata, intensitas olahraga dengan risiko mengalami infeksi penyakit memiliki keterkaitan. Ini dibuktikan lewat studi berjudul "Excessive Exercise and Immunity: The J Shaped Curve" yang diterbitkan pada Januari 2014 lalu. Kurva J ini menggambarkan hubungan antara intensitas latihan dan risiko tertular infeksi saluran pernapasan atas (ISPA).

Atas dasar itu, dr. Michael Triangto menyebut bahwa olahraga dengan intensitas ringan hingga sedang terbukti meningkatkan fungsi kekebalan tubuh. Sementara, olahraga intensitas tinggi justru menekan sistem kekebalan tubuh.

"Titik terendah kurva J berada di tengah, yang menunjukkan bahwa olahraga dengan intensitas ringan hingga sedang, risikonya justru rendah. Sedangkan, olahraga intensitas berat malah berpotensi mengalami risiko terinfeksi tertinggi, termasuk COVID-19 serta cedera dan gangguan kesehatan lain," jelas Direktur Slim&Health Sports Center Jakarta ini.

3. Oleh karena itu, kita disarankan untuk berolahraga dengan intensitas ringan hingga sedang

Apakah Aman Memakai Masker saat Berolahraga? Ini Kata Ahli!bostonmagazine.com

Mengacu pada paparan penelitian di atas, setiap individu sebaiknya mengetahui dengan jelas tujuannya berolahraga. Menurut dr. Michael Triangto, jika tujuannya untuk sehat, maka kita disarankan berolahraga dengan intensitas ringan hingga sedang dan tidak memaksakan diri untuk berolahraga dengan intensitas berat.

"Untuk yang tetap ingin berolahraga berat, tentu tidak bisa dilarang, tetapi dianjurkan olahraganya dilakukan di dalam rumah sehingga tidak terkena kewajiban menggunakan masker," ujar dokter yang menempuh pendidikan spesialis di Universitas Indonesia ini.

Selain itu, olahraga dengan intensitas berat di rumah memiliki kemungkinan kecil untuk terinfeksi atau menginfeksi orang lain. Dan perlu dipahami bahwa olahraga intensitas berat hanya diperuntukkan bagi atlet yang hendak bertanding sehingga tujuan kesehatan bukanlah menjadi prioritas utama mereka.

Baca Juga: Jangan Pakai Masker Terbalik atau Mencucinya, Ini Fakta Medisnya!

4. Pakailah masker sesuai peruntukannya, tidak boleh sembarangan

Apakah Aman Memakai Masker saat Berolahraga? Ini Kata Ahli!amp.abc.net.au

Seperti yang kita ketahui, ada tiga jenis masker yang berada di pasaran saat ini. Yaitu masker N95, masker bedah, dan masker kain. Setiap jenis masker memiliki peruntukannya masing-masing dan tidak bisa sembarangan dipakai.

"Perlu diketahui bahwa penggunaan masker N95 sangat memengaruhi fungsi pernapasan dan hanya diperuntukkan bagi petugas medis yang bertugas di ruang isolasi dan ICU khusus untuk merawat penderita COVID-19," tegas dr. Michael Triangto.

Sementara, masker bedah memiliki kemampuan menyaring udara yang lebih rendah, sehingga tidak terlalu menyesakkan. Jika ingin berolahraga, disarankan untuk memakai masker kain karena lebih nyaman digunakan dan mudah dijumpai di pasaran.

5. Selain untuk melindungi diri, ternyata masker punya manfaat lain!

Apakah Aman Memakai Masker saat Berolahraga? Ini Kata Ahli!vitalrecord.tamhsc.edu

Tahukah kamu, apa manfaat lain dari penggunaan masker, selain untuk mencegah penularan infeksi? Menurut dr. Michael Triangto, kurangnya oksigen yang masuk ke paru-paru bisa melatih pemakai masker agar terbiasa dengan kadar oksigen yang tipis.

"Ini mirip dengan kondisi penduduk yang tinggal di tempat-tempat yang lebih tinggi dari permukaan laut. Umumnya, mereka memiliki kadar hemoglobin yang lebih tinggi dari penduduk yang tinggal di pesisir," ungkap pria yang menempuh pendidikan Kedokteran Umum di Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya ini.

Tetapi, ini memerlukan waktu adaptasi yang panjang dan butuh lebih banyak penelitian tentang penggunaan masker saat berolahraga dan lama penggunaannya. Ini dimaksudkan agar memperjelas manfaat masker bagi kesehatan.

Baca Juga: Masyarakat Diimbau Pakai Masker Kain, Masker Bedah untuk Tenaga Medis

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono
  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya