7 Risiko Kesehatan dari Incest, Menikah dengan Saudara Kandung Sendiri
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sedang ramai dibicarakan pernikahan saudara kandung yang terjadi di Bulukumba, Sulawesi Selatan. AM (32), seorang laki-laki dilaporkan oleh HE (28), istrinya sendiri karena diduga berselingkuh dan menikahi adik bungsunya dari tujuh bersaudara. Menurut HE, kakak beradik tersebut melakukan perzinaan hingga sang adik diduga telah hamil empat bulan.
Hubungan antara saudara kandung atau anak dengan orang tua biasa disebut dengan istilah incest. Hal ini dianggap tabu di hampir seluruh penjuru dunia karena secara etika, manusia tidak bisa memiliki hubungan atau bahkan menikah dengan orang yang sedarah dengan mereka.
Tidak hanya itu, incest juga terkenal karena bahaya yang ditimbulkannya, terutama untuk keturunan pasangan tersebut. Ada banyak risiko kesehatan di balik hubungan incest. Apa saja? Simak penjelasan berikut ini!
1. “Jangan menjalin hubungan dengan kerabat tingkat pertama”
Dilansir dari Psychology Today, terdapat norma universal yang mengatakan bahwa manusia tidak seharusnya menjalin hubungan seksual dengan kerabat tingkat pertama. Mereka yang termasuk adalah orang tua, anak, dan saudara kandung. Ini karena kerabat tingkat pertama memiliki kesamaan genetik hingga 50 persen.
2. Apa yang akan terjadi dengan tingginya kesamaan genetik tersebut?
Masalahnya tidak semua unsur genetik itu baik, ada pula yang buruk. Misalnya gen yang membawa penyakit-penyakit tertentu. Jika keduanya bertemu, maka keburukan tersebut akan berlipat ganda.
Selain itu tidak ada gen normal yang bisa menetralkannya. Itulah kenapa keturunan dari hubungan incest biasanya menderita penyakit keturunan dan kelainan genetik.
3. Risiko kelainan genetik yang ditimbulkan oleh incest sangat besar
Sebuah studi dilakukan kepada anak-anak Cekoslovakia yang berasal dari hubungan incest. Sebanyak 42 persen anak mengalami cacat lahir yang serius atau kematian dan 11 persennya mengalami gangguan mental dan defisit intelektualitas yang parah.
Hanya kurang dari setengahnya yang lahir dengan sehat. Walaupun begitu mereka masih memiliki risiko kesehatan lain yang menantinya.
Baca Juga: Mau Nikah? Pastikan 10 Tes Kesehatan Sudah Kamu Lakukan
4. Ada banyak kelainan genetik yang bisa diturunkan dari hubungan incest
Editor’s picks
Apa saja kelainan genetik yang bisa disebabkan karena hubungan dengan saudara kandung? Yang paling umum adalah polidaktili atau tumbuhnya jari tambahan pada tangan dan kaki.
Ada pula kelainan pertumbuhan tengkorak, down syndrome, bibir sumbing, jari tangan yang menyatu, kekerdilan, hingga hidrosefalus. Efek lain dari perkawinan sedarah adalah meningkatnya infertilitas pada orang tua dan keturunannya.
5. Risiko menderita penyakit keturunan juga meningkat
Bertemunya gen resesif dengan gen yang serupa akan meningkatkan potensi penurunan riwayat penyakit dari keluarga. Terdapat tiga kemungkinan untuk hal ini. Pertama, anak akan mengidap penyakit tersebut dengan kemungkinan sebesar 25 persen. Atau mereka akan menjadi carrier gen penyakit dengan kemungkinan 50 persen. Sisanya adalah kemungkinan anak sehat tanpa menjadi carrier. Ada beragam penyakit yang bisa diturunkan. Mulai dari kanker, hemofilia, albinisme, diabetes, dan lain-lain
6. Risiko kematian saat bayi dilahirkan meningkat
Risiko kematian bayi saat dilahirkan pun meningkat karena sistem imun yang tidak dibangun dengan sempurna akibat gen orang tua. Kematian yang biasa terjadi adalah kematian saat bayi keluar dari rahim ibunya.
Tidak hanya bayi yang berada dalam risiko kematian, sang ibu juga memiliki potensi untuk tidak selamat. Risiko tersebut sama dengan yang dihadapi oleh ibu yang melahirkan di atas usia 40 tahun. Oleh karena itu kebanyakan mereka akan memilih untuk operasi caesar.
7. Kurangnya variasi DNA menyebabkan sistem imun tubuh melemah
Seperti yang sudah disebutkan, saudara kandung memiliki 50 persen unsur genetik yang sama. Hal ini tidak hanya meningkatkan risiko penyakit bawaan. Kurangnya variasi DNA akan mempengaruhi kualitas sistem imun tubuh pada keturunan mereka.
Sistem imun tubuh bergantung pada bagian DNA yang disebut sebagai Major Histocompatibility Complex (MHC). Seseorang harus memiliki tipe alel yang beragam untuk melawan penyakit yang berbeda-beda. Jika rantai DNA tidak bervariasi, tubuh akan kesulitan mendeteksi patogen.
Melihat banyaknya kerugian yang dimilikinya, incest pun dilarang untuk dipraktikkan di Indonesia. Hal ini tercantum pada UU Perkawinan pasal 8 Nomor 1 Tahun 1974. Pernikahan yang dilarang adalah untuk pasangan yang berhubungan darah dalam garis keturunan lurus, saudara, sepupu, mertua dan menantu, hingga saudara susuan.
Baca Juga: 7 Risiko Kesehatan Menikah dengan Sepupu Sendiri, Jangan Menyesalinya