Makan Nasi Kebanyakan Ternyata Tidak Sehat, Ini 5 Penjelasannya!

Ketahui efek samping makan nasi terlalu banyak

Indonesia merupakan negara penghasil beras terbesar di dunia. Hal ini membuat beras atau nasi menjadi makanan pokok masyarakat Indonesia.

Banyak orang yang meyakini bahwa makan tanpa nasi seperti ada sesuatu yang kurang. Meski nasi sudah menjadi makanan pokok sehari-hari masyarakat, masih banyak juga yang tidak mengetahui efeknya bagi kesehatan. Bahkan, porsi makanan yang lebih banyak nasi dibanding lauknya masih sering terjadi.

Apa saja efek dari makan nasi terlalu banyak? Simak artikel ini sampai tuntas!

Baca Juga: 7 Resep Kreasi Nasi Menggunakan Rice Cooker, Gak Cuma Nasi Putih!

1. Meningkatkan risiko diabetes

Makan Nasi Kebanyakan Ternyata Tidak Sehat, Ini 5 Penjelasannya!ilustrasi cek diabetes (pexels.com/PhotoMIX Company)

Nasi memiliki indeks glikemik (GI) yang tinggi. Hal ini menentukan seberapa cepat tubuh dalam mengubah karbohidrat menjadi gula yang diserap ke dalam aliran darah. Dikutip dari Healthline,  nasi putih memiliki gi 64 yang lebih tinggi dibanding nasi atau beras merah sebesar GI 55. Hal ini mebuat nasi putih dikatikan dengan penyebab diabetes.

Studi dari PubMed Central tahun 2012 meneliti 350.000 orang. Hasilnya, orang yang banyak mengonsumsi banyak nasi putih lebih berpotensi mengalami diabetes tipe 2 daripada yang makan sedikit. Kalau kamu menderita diabetes, kurangilah mengonsumsi nasi putih.

2. Dapat membuat keracunan arsenic

Makan Nasi Kebanyakan Ternyata Tidak Sehat, Ini 5 Penjelasannya!ilustrasi seseorang dirawat (unsplash.com/Olga Kononenko)

Arsenic merupakan zat yang berada luas di kerak bumi. Arsenic dapat mengontaminasi beberap jenis makanan meski dalam jumlah yang sedikit. Dikutip dari Eat This, Not That!, arsenic dapat mengontaminasi beras yang dapat membuat pemakannya menelan zat ini. 

Penelitian dari Consumer Reports mencatat ada beberapa makanan yang rendah zat arsenic seperti bayam, bulgur, dan farro. Diketahui, kadar arsenic bervariasi terganggu wilayah di mana beras ditanam. 

3. Meningkatkan risiko sindrom metabolik

Makan Nasi Kebanyakan Ternyata Tidak Sehat, Ini 5 Penjelasannya!ilustrasi sakit perut (pexels.com/cottonbro studio)

Sindrom metabolik merupakan sekelompok faktor risiko yang dapat meningkatkan risiko kesehatan seperti stroke, penyakit jantung, dan diabetes tipe 2. Masih ada lagi risiko faktor dari sindrom metabolik ini.

Penelitian dari PubMed Central tahun 2006 menemukan orang yang rutin mengonsumsi nasi putih dalam jumlah banyak memiliki risiko mengalai sindrom metabolik lebih besar, terutama pada orang dewasa.

Meski telah ditemukan kaitan antara nasi putih dengan diabtes pada penelitian dari PubMed Central tahun 2006, tapi peneliti belum menemukan jelas kaitannya antara nasi putih dan penyakit jantung. 

4. Berpengaruh terhadap berat badan

Makan Nasi Kebanyakan Ternyata Tidak Sehat, Ini 5 Penjelasannya!ilustrasi pria buncit (unsplash.com/Sean S)

Banyak orang yang beranggapan bahwa mengonsumsi nasi putih turut memengaruhi berat badan. Studi dari PubMed Central menjelaskan tidak menemukannya korelasi antara diet tinggi tinggi biji-bijian dengan mengonsumsi nasi terhadap penambahan berat badan, lemak perut, maupun obesitas.

Di sisi lain, diet dengan mengurangi konsumsi nasi putih malah dapat mendorong penurunan berat badan terutama pada negara yang menjadikan nasi sebagai makanan pokok. Untuk menurunkan berat badan, lebih baik dengan mengonsumsi beras merah karena lebih banyak serat dan lebih bergizi.

5. Kurang bergizi dibanding beras merah

Makan Nasi Kebanyakan Ternyata Tidak Sehat, Ini 5 Penjelasannya!ilustrasi beras merah (unsplash.com/David Gabrielyan)

Nasi putih jauh lebih sering dikonsumsi dibanding beras merah. Meski begitu, nasi putih memiliki gizi yang lebih sedikit dibandingkan beras merah. Diktukip dari GoodRx Health, beras merah menjadi pilihan yang baik bagi orang yang tidak memiliki masalah pencernaan karena memiliki serta dan nutrisi yang lebih banyak.

Mengonsumsi beras merah memang lebih baik daripada nasi putih. Selain lebih bergizi dan tinggi serat, beras merah cocok bagi orang yang sedang diet. Meski beras merah lebih baik, mengonsumsi nasi putih juga tetap menyehatkan asal dengan kadar dan porsi yang seimbang.

Nasi sudah menjadi makanan pokok masyarakat Indonesia yang selalu hadir di berbagai menu makanan. Di sisi lain, nasi putih juga memiliki efek buruk bagi kesehatan bila dikonsumsi secara berlebihan. 

Baca Juga: 10 Varian Nasi Goreng dari Penjuru Dunia, Pernah Coba Nasi Mawut?

Athallah Hanan Adhasubhi Photo Community Writer Athallah Hanan Adhasubhi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya