Gejala Penyakit Asam Urat dan Faktor Risikonya, Nyiksa!

Penyakit asam urat atau gout lebih dari sekadar nyeri sendi

Kamu suka minum alkohol sambil makan sajian seafood atau daging berlemak? Hati-hati, kadar asam uratmu bisa meroket dan kamu bisa terkena hiperurisemia. Nah, hiperurisemia inilah yang bisa mengakibatkan beberapa gangguan pada persendian, salah satunya penyakit asam urat atau istilah medisnya adalah gout.

Sekadar informasi, gout adalah bentuk umum radang sendi atau artritis yang sangat menyakitkan. Kondisi ini ditandai dengan serangan rasa sakit yang tiba-tiba dan parah, pembengkakan, kemerahan dan nyeri pada satu atau lebih persendian, paling sering di jempol kaki.

Serangan asam urat bisa terjadi mendadak, sering kali membangunkan seseorang tengah malam dengan sensasi jempol kaki terbakar. Sendi yang terkena terasa panas, bengkak, dan nyeri saat ditenak bahkan bergesekan dengan selimut pun bisa terasa sangat sakit.

Gejala asam urat bisa datang dan pergi. Apa saja gejala asam urat yang perlu diwaspadai dan apa saja faktor risiko seseorang bisa terkena penyakit asam urat?

1. Makanan atau minuman penyebab hiperurisemia hingga bisa mengakibatkan penyakit asam urat

Asam urat terbentuk dari penguraian senyawa purin dalam tubuh. Saat mengonsumsi makanan tinggi purin, kamu disarankan untuk memasaknya hingga matang dan minum air putih yang banyak setelahnya. Selain itu, konsumsinya tak boleh berlebihan.

Bahan makanan seperti jengkol, petai, dan melinjo diketahui memiliki kadar purin yang tinggi. Selain itu, menurut keterangan dari Arthritis Foundation, kadar purin yang tinggi dapat ditemukan pada makanan dan minuman seperti:

  • Jeroan.
  • Seafood seperti ikan teri, ikan sarden, ikan haring, remis, ikan cod, simping, ikan trout dan ikan haddock.
  • Kacang-kacangan.
  • Minuman beralkohol.

Kalau kamu punya masalah asam urat namun tetap ingin makan enak, kadar purin yang rendah dapat ditemukan pada makanan seperti:

  • Daging seperti daging sapi, ayam, bebek, babi, dan ham.
  • Seafood seperti kepiting, lobster, tiram, dan udang.

2. Penyebab dan faktor risiko penyakit asam urat

Gejala Penyakit Asam Urat dan Faktor Risikonya, Nyiksa!ilustrasi artritis gout (commons.wikimedia.org/Scientific Animations)

Asam urat terjadi ketika kristal urat menumpuk di persendian, menyebabkan peradangan dan rasa sakit yang hebat akibat serangan gout. Kristal urat dapat terbentuk ketika kamu memiliki kadar asam urat yang tinggi dalam darah. Tubuh menghasilkan asam urat saat memecah purin, zat yang ditemukan secara alami dalam tubuh.

Biasanya, asam urat larut dalam darah dan melewati ginjal ke dalam urine. Namun, kadang tubuh menghasilkan terlalu banyak asam urat atau ginjal mengeluarkan terlalu sedikit asam urat. Ketika ini terjadi, asam urat dapat menumpuk, membentuk kristal urat yang tajam seperti jarum di jaringan sendi atau sekitarnya yang menyebabkan nyeri, peradangan, dan pembengkakan.

Dilansir Mayo Clinic, kamu lebih mungkin mengembangkan gout apabila memiliki kadar asam urat yang tinggi dalam tubuh. Beberapa faktor yang meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh meliputi:

  • Pola makan: Mengonsumsi banyak daging merah dan kerang serta minum minuman yang dimaniskan dengan gula buah (fruktosa) meningkatkan kadar asam urat, yang meningkatkan risiko gout. Konsumsi alkohol, terutama bir, juga meningkatkan risiko gout.
  • Berat badan: Kalau kamu kelebihan berat badan, tubuh memproduksi lebih banyak asam urat dan ginjal lebih sulit menghilangkan asam urat.
  • Kondisi medis: Penyakit dan kondisi tertentu meningkatkan risiko gout. Ini termasuk tekanan darah tinggi yang tidak diobati dan kondisi kronis seperti diabetes, obesitas, sindrom metabolik, dan penyakit jantung dan ginjal.
  • Obat-obatan tertentu: Aspirin dosis rendah dan beberapa obat yang digunakan untuk mengontrol hipertensi (termasuk diuretik thiazide, ACE inhibitor, dan beta blocker) juga dapat meningkatkan kadar asam urat. Begitu juga penggunaan obat anti penolakan yang diresepkan untuk orang yang telah menjalani transplantasi organ.
  • Riwayat gout dalam keluarga: Jika ada anggota keluarga yang memiliki gout, kamu lebih berisiko mengembangkan penyakit ini.
  • Usia dan jenis kelamin: Gout lebih sering terjadi pada laki-laki, terutama karena perempuan cenderung memiliki kadar asam urat yang lebih rendah. Namun, setelah menopause, kadar asam urat perempuan mendekati laki-laki. Laki-laki juga lebih mungkin terkena gout lebih awal, biasanya antara usia 30 dan 50, tahun sedangkan perempuan umumnya mengalami tanda dan gejala setelah menopause.
  • Operasi atau trauma baru-baru ini: Mengalami operasi atau trauma baru-baru ini terkadang dapat memicu serangan gout. Pada beberapa orang, vaksinasi dapat memicu serangan gout.

3. Gejala penyakit asam urat

Perlu diketahui, dijelaskan oleh National Institute of Arthritis and Musculoskeletal and Skin Diseases, area tubuh yang bisa terdampak oleh gout dapat meliputi:

  • Persendian.
  • Bursa, yaitu komponen tubuh yang berfungsi mengurangi gesekan antara tulang dan tendon ketika kita bergerak.
  • Selubung tendon, selaput yang mengelilingi tendon.
  • Ginjal, karena kadar asam urat yang tinggi bisa menyebabkan batu ginjal dan kadang kerusakan ginjal.

Gejala gout yang paling umum adalah nyeri pada sendi yang terkena. Banyak orang mengalami gout pertama kali di salah satu jempol kaki mereka, tetapi penyakit ini juga dapat memengaruhi persendian lain di tubuh, seperti pergelangan kaki, lutut, serta siku.

Serangan gout cenderung terjadi secara tiba-tiba, sering kali dialami pada malam hari. Sebuah studi dalam jurnal Arthritis & Rheumatology tahun 2014 mengamati 700 pasien gout dan mencatat waktu nyeri sendi selama setahun. Ditemukan bahwa serangan 250 persen lebih mungkin terjadi antara tengah malam hingga jam 8 pagi. Ini berlaku untuk semua pasien tanpa memandang jenis kelamin, usia, berat badan, atau penggunaan obat.

Intensitas serangan memuncak sekitar 12–14 jam. Walaupun tidak diobati, serangan asam urat biasanya reda setidaknya dalam 2 minggu. Namun, seiring waktu, jika tidak ditangani, kekambuhan bisa bertahan lebih lama dan lebih sering terjadi.

Gejala gout dibagi menjadi dua, yaitu akut dan kronis, yang akan dibahas lebih lanjut di bawah ini.

4. Gout akut

Gejala Penyakit Asam Urat dan Faktor Risikonya, Nyiksa!ilustrasi serangan gout di kaki kiri (commons.wikimedia.org/Parkov~enwiki)

Gout dikategorikan akut apabila gejala muncul tiba-tiba. Menurut Medical News Today, orang yang mengalami gout akut akan merasakan ini:

  • Hanya 1–3 sendi yang biasanya terdampak.
  • Gejala hanya muncul selama serangan.
  • Serangan bisa berlangsung selama dua hari hingga satu minggu.
  • Saat serangan mereda, begitu juga gejalanya.

Baca Juga: Artritis Gout: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

5. Gout kronis

Orang dengan gout kronis dapat mengalami ini:

  • Mengalami dua atau lebih serangan per tahun.
  • Bisa memengaruhi lebih dari satu sendi.
  • Mungkin hanya ada jeda singkat di antara serangan atau kekambuhan.
  • Kekakuan, kelainan bentuk, dan kerusakan sendi permanen mungkin terjadi.

6. Gout dengan tophi

Gejala Penyakit Asam Urat dan Faktor Risikonya, Nyiksa!ilustrasi tophi di lutut pada pasien gout (commons.wikimedia.org/NickGorton)

Orang dengan gout kronis dapat mengembangkan gout dengan tophi (tophaceous gout), yang bisa memengaruhi sendi atau jaringan lunak di tubuh, berpotensi menyebabkan berkurangnya rentang gerak atau bahkan kecacatan.

Ada empat tahap gout, dan gout dengan tophi adalah yang paling parah. Ini umumnya hanya berkembang pada orang dengan gout kronis yang tidak diobati, meskipun dapat memengaruhi orang yang telah menjalani transplantasi jantung.

Gout dengan tophi terjadi ketika kristal asam urat membentuk massa pertumbuhan putih yang berkembang di sekitar sendi dan jaringan yang terkena asam urat.

Massa ini, yang disebut tophi, sering terlihat di bawah kulit dan cenderung terlihat seperti nodul bengkak.

Dokter mendiagnosis gout dengan tophi dengan mengambil sampel kecil dari tophi yang dicurigai dan memeriksanya untuk kristal asam urat. Menurut laporan dalam Seminars in Arthritis and Rheumatism tahun 2016, sekitar 12–35 persen orang dengan gout mengembangkan tophi.

7. Batu ginjal

Orang dengan gout bisa berisiko lebih tinggi terkena batu ginjal asam urat karena mereka memiliki tingkat asam urat yang lebih tinggi yang dikeluarkan oleh ginjal, dan mereka memiliki urine yang lebih asam, yang membuat asam urat lebih mungkin membentuk batu, dilansir CreakyJoints.

Ketika pengobatan gout tidak cukup mengurangi kadar asam urat (atau jika memiliki jenis gout yang lebih serius), beberapa komplikasi dapat berkembang, termasuk batu ginjal asam urat, menurut American Kidney Fund.

Faktor gaya hidup lainnya juga dapat berkontribusi pada risiko pembentukan batu ginjal, termasuk asupan minuman manis yang lebih tinggi dan kelebihan berat badan.

Hanya ada penelitian terbatas tentang prevalensi gout dan batu ginjal. Menurut tinjauan dalam jurnal Arthritis Research & Therapy tahun 2015 terhadap 17 penelitian, secara keseluruhan 14 persen pasien gout memiliki batu ginjal. Sebuah studi observasi di Brasil dalam jurnal Advances in Rheumatology tahun 2020 menemukan bahwa 35 persen pasien gout memiliki batu ginjal.

Sebuah penelitian di Swedia dalam jurnal Arthritis Research & Therapy tahun 2017 menemukan bahwa risiko nefrolitiasis (batu ginjal) 60 persen lebih tinggi pada orang dengan gout dibandingkan dengan mereka yang tidak. Para peneliti juga menemukan bahwa laki-laki, obesitas, dan memiliki diabetes meningkatkan risiko batu ginjal pada pasien gout.

8. Komplikasi yang bisa timbul akibat gout

Gejala Penyakit Asam Urat dan Faktor Risikonya, Nyiksa!ilustrasi pria depresi (pexels.com/Akshar Dave)

Gout bisa menyebabkan lebih dari rasa sakit. Gout, khususnya yang kronis, bisa menyebabkan masalah kesehatan serius apabila tidak diobati. Menurut American Kidney Fund, komplikasi yang bisa terjadi akibat gout antara lain:

  • Tophi: Tophi adalah gumpalan kristal urat yang mengeras di bawah kulit. Mereka dapat terbentuk di sebagian besar sendi dan tulang rawan termasuk jari, tangan, kaki, dan/atau pergelangan kaki, bisa juga di telinga. Tophi mungkin tidak menimbulkan rasa sakit, tetapi dapat merusak persendian, tulang, dan tulang rawan jika tidak ditangani.
  • Kerusakan dan kelainan bentuk sendi: Pada orang dengan gout kronis, mereka mengalami pembengkakan di persendian secara teratur. Peradangan kronis dan tophi dapat menyebabkan kerusakan sendi permanen, kelainan bentuk, dan kekakuan. Dalam skenario terburuk, seseorang mungkin butuh pembedahan untuk memperbaiki kerusakan sendi, atau mengganti sendi.
  • Batu ginjal: Seseorang berisiko terkena batu ginjal jika memiliki gout, karena kristal urat dapat menumpuk di saluran kemih dan membentuk batu.
  • Penyakit ginjal dan gagal ginjal: Batu ginjal yang terbuat dari kristal urat dapat menumpuk di ginjal, menyebabkan kerusakan dan bekas luka. Kerusakan ginjal akibat kristal urat ini diperkirakan akan menyebabkan penyakit ginjal dari waktu ke waktu, terutama jika gout tidak ditangani.
  • Masalah emosional dan psikologis: Gout kronis menyebabkan nyeri kronis dan terkadang konstan. Gout dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk berjalan, bekerja, dan melakukan tugas normal. Hidup dengan rasa sakit dapat menyebabkan tekanan emosional. Bicaralah dengan dokter tentang dampak gout terhadap kesehatan emosional dan mintalah saran tentang cara mengatasinya.

Makanan dan minuman tinggi purin memang umumnya nikmat. Namun, kalau kamu punya kadar asam urat tinggi, batasi atau hindarilah. Ingat, nyeri dari serangan gout bisa sangat menyiksa!

Kabar baiknya, gout sering kali berhasil diobati dan dikelola. Dokter mungkin meresepkan obat yang membantu menurunkan kadar asam urat dan mengurangi gejala penyakit asam urat seperti peradangan dan nyeri.

Selain itu, ahli gizi juga bisa merekomendasikan perubahan dalam pola makan untuk membantu mencegah kekambuhan. Pola makan seimbang dan kebiasaan gaya hidup sehat bisa sangat membantu mengelola kondisi ini.

Baca Juga: 7 Makanan Pantangan Asam Urat yang Harus Dihindari

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya