Coto Ternyata Lebih Populer di Dunia daripada Menu Eropa Timur, Bangga

Berdasarkan rating dan ulasan situs gastronomi TasteAtlas

Makanan khas Coto makassar ternyata tak cuma dicintai para pencinta kuliner Indonesia, tapi juga dunia. Namanya pun masuk dalam 50 besar makanan terenak berbagai kategori versi situs TasteAtlas, mengalahkan sejumlah nama.

TasteAtlas sendiri adalah sebuah panduan wisata gastronomi daring yang dibuat oleh jurnalis Kroasia, Matija Babic, pada 2018 silam. Mereka dikenal lantaran mengumpulkan resep-resep masakan autentik disertai ulasan para pakar terkait sebuah makanan.

1. Coto dianggap selevel dengan sop konro

Coto Ternyata Lebih Populer di Dunia daripada Menu Eropa Timur, BanggaIlustrasi coto makassar, salah satu makanan khas Kota Makassar. (Instagram.com/makanterusss)

Coto makassar menempati peringkat ke-30 sup daging paling populer sedunia versi TasteAtlas. Rankingnya lebih tinggi ketimbang sop buntut (48), bograč (38) yang merupakan makanan tradisional Slovenia, valdiviano (34) asal Chili, supa topcheta (33) milik Bulgaria, dan bakwan malang (32).

Namun, para pengulas makanan menempatkan coto di peringkat ke-38 sup daging dengan rating tinggi yakni 4,0 dari 5. Setara dengan chikhirtma (Georgia), soto lamongan serta "rekan sekampung" yakni sop konro.

2. Bersaing dengan soto lamongan serta soto ayam

Coto Ternyata Lebih Populer di Dunia daripada Menu Eropa Timur, BanggaIlustrasi coto makassar, salah satu makanan khas Kota Makassar. (Instagram.com/cotomakassar.dgtimang)

Di sisi lain, coto makassar juga menjadi varian soto terpopuler keempat menurut TasteAtlas. Masih kalah dengan soto lamongan (3) asal Jawa Timur, soto betawi (2) yang jadi hidangan khas Jakarta dan soto ayam (1) sebagai hidangan yang sudah dikenal luas, bahkan di Sulawesi.

Coto makassar juga cuma mendapat peringkat yang sama untuk varian soto dengan rating tertinggi berdasarkan para kritikus dan pengulas di situs tersebut dengan nilai 4,0. Soto lamongan mendapat rating serupa, begitu juga dengan soto ayam. Yang tertinggi justru soto betawi yakni 4,2.

Baca Juga: Sejarah Coto Makassar, dari Dapur Istana ke Warung Tepi Jalan

3. Proses pembuatan yang makan waktu lama jadi nilai lebih

Coto Ternyata Lebih Populer di Dunia daripada Menu Eropa Timur, BanggaIlustrasi coto Makassar. (Freepik.com/tyasindayanti)

Menurut para pengulas di TasteAtlas, daya tarik coto adalah proses pembuatannya yang memakan waktu lama. Belum lagi daging bahan utama yang dibiarkan mendidih dalam kuah mengandung bumbu rempah selama berjam-jam sebelum dihidangkan.

Meski berasal dari Makassar, coto sangat mudah ditemui bahkan di luar ibu kota provinsi Sulawesi Selatan. Baik di warung kaki lima atau restoran bintang lima, baik di perbatasan Sungguminasa hingga tengah pemukiman penduduk Jakarta.

Baca Juga: Tak hanya Coto dan Konro, Tiga Makanan Enak Makassar Ini Wajib Dicoba

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya