Jokowi: Setiap Pagi, Saya Sarapannya Angka-angka

Jokowi sebut konsumsi ekonomi sudah mulai naik

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo kembali memaparkan tentang krisis ekonomi dunia akibat pandemik virus corona atau COVID-19. Jokowi menyampaikan, negara-negara di dunia yang terdampak wabah virus corona mengalami kontraksi ekonomi, tidak hanya Indonesia.

Dengan rutin melihat perkembangan ekonomi di Indonesia dan dunia, mantan Gubernur DKI Jakarta ini pun akhirnya selalu sarapan angka setiap harinya. Jokowi menyebut hal itu yang membuatnya berbeda dengan sarapan-sarapan pada umumnya.

"Saya senang, setiap pagi saya dapat angka-angka, setiap pagi sarapannya angka. Kalau Bapak, Ibu sarapannya nasi goreng atau roti, saya sarapannya angka-angka setiap hari," ujar Jokowi di acara Penyerahan Dana Bergulir untuk Koperasi dalam Pemulihan Ekonomi Nasional yang disiarkan langsung di channel YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (23/7/2020).

1. Jokowi mengatakan peredaran uang membantu daya beli masyarakat

Jokowi: Setiap Pagi, Saya Sarapannya Angka-angkaDok.Biro Pers Kepresidenan

Meski ekonomi sedang mengalami krisis, namun Jokowi merasa senang sudah ada angka-angka yang menunjukkan hal positif. Dia mengatakan konsumsi menunjukkan ekonomi Indonesia sudah mulai naik.

"Mungkin peredaran uang di bawah karena ada BLT desa, bansos tunai, bansos sembako itu akan sangat mempengaruhi daya beli dan konsumsi rumah tangga, konsumsi masyarakat," kata Jokowi.

Baca Juga: Pulihkan Perekonomian, 3 Negara ASEAN Bersatu Hadapi Dampak Pandemik 

2. Jokowi sebut pertumbuhan ekonomi dunia dinamis dan berubah setiap bulannya

Jokowi: Setiap Pagi, Saya Sarapannya Angka-angkaKontraksi ekonomi akibat COVID-19 berdasarkan data Kementerian Keuangan. (IDN Times/Arief Rahmat)

Jokowi juga menceritakan tentang dirinya yang dihubungi oleh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) beberapa minggu lalu. Data OECD menyebutkan bahwa perekonomian dunia diprediksi akan tumbuh hingga minus 6 dan minus 7,6 persen.

"Gambaran apa yang ingin saya sampaikan? Bahwa setiap bulan selalu berubah-beruabah, sangat dinamis dan posisinya tidak semakin mudah tapi makin sulit, -2,5 ganti sebulan berikutnya jadi -5, sebulan berikutnya jadi -6 sampai -7 persen, gambaran kesulitannya seperti itu," paparnya.

3. Jokowi sebutkan krisis ekonomi global akibat pandemik

Jokowi: Setiap Pagi, Saya Sarapannya Angka-angkaPrediksi perekonomian global kuartal kedua / Sumber: Facebook.com / Suahasil Nazara

Selain itu, lanjut Jokowi, OECD juga menyampaikan tentang pertumbuhan ekonomi negara-negara besar yang terdampak virus corona. Ia menyebut kontraksi yang dialami Indonesia tak sebesar negara-negara lainnya.

"Kita lihat beberapa negara, Prancis akan -17 persen, Inggris -15 persen, Jerman -11 persen, Amerika -9,7 persen, Jepang -8,3 persen, Malaysia -8 persen. Bayangkan isinya minus-minus dan minusnya adalah dalam posisi yang gede-gede seperti ini," tutur Jokowi.

"Kita Indonesia di kuartal pertama masih plus, sebelumnya kita 5 persen, kuartal pertama 2020 masih 2,97 persen tapi di kuartal kedua kita sudah jatuh minus, kita harus ngomong apa adanya bisa minus 4,3 persen sampai -5," lanjut dia.

Baca Juga: Tiongkok akan Geser AS Jadi Negara dengan Perekonomian Terkuat

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya