Duh, Sudah 3 Juta Pekerja di Indonesia Terdampak COVID-19

Lebih dari satu juta pekerja telah dirumahkan

Jakarta, IDN Times - Wabah Virus corona (COVID-19) membuat kegiatan ekonomi di seluruh penjuru dunia, tak terkecuali Indonesia, mengalami kelesuan. Hal itu berdampak signifikan pada perputaran bisnis yang ada di dalamnya.

Tak mampunya sektor usaha bertahan di tengah COVID-19, membuat mereka harus melakukan strategi bisnis, salah satunya dengan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK), maupun merumahkan karyawannya.

Berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) per 1 Mei, jumlah pekerja sektor formal yang telah dirumahkan akibat pandemik COVID-19 sebanyak 1.032.960 orang dan pekerja sektor formal yang di-PHK sebanyak 375.165 orang.

Sedangkan pekerja sektor informal yang terdampak COVID-19 sebanyak 314.833 orang. Total pekerja sektor formal dan informal yang terdampak COVID-19 sebanyak 1.722.958 orang.

"Itu data yang sudah clear, by name dan by address, serta dilengkapi NIK KTP. Ada juga 1,2 juta pekerja yang diproses tahap verifikasi dan validasi sehingga totalnya sekitar 3 juta pekerja yang terdampak," kata Ida dalam keterangan resminya, seperti dikutip Sabtu (9/5).

1. Kemnaker berdayakan pekerja yang terdampak COVID-19

Duh, Sudah 3 Juta Pekerja di Indonesia Terdampak COVID-19Ilustrasi pekerja. IDN Times/Lia Hutasoit

Oleh sebab itu, lanjut Ida, Kemenaker memberdayakan pekerja yang ter-PHK dan dirumahkan melalui program padat karya infrastruktur. Program ini dikemas dalam bentuk kegiatan penyemprotan desinfektan.

Selain bermanfaat untuk mencegah penyebaran COVID-19, program ini juga membantu perekonomian pekerja yang ter-PHK maupun dirumahkan.

“Kemenaker punya program reguler yang dilaksanakan, yaitu padat karya produktif dan padat raya infrastruktur. Kali ini programnya tidak seperti umumnya, tapi dialihkan ke penyemprotan disinfektan di lingkungan industri atau kampung-kampung. Dan yang nyemprot itu teman-teman yang terpaksa tidak bisa bekerja karena di-PHK atau dirumahkan,” ujar Ida.

Baca Juga: Dampak COVID-19, Pengangguran di Indonesia Bisa Capai 12,5 Juta

2. Programnya baru dijalankan di Jabodetabek

Duh, Sudah 3 Juta Pekerja di Indonesia Terdampak COVID-19IDN Times/Lia Hutasoit

Ida menjelaskan, melalui kegiatan penyemprotan desinfektan ini, pekerja yang terkena PHK dan dirumahkan akan mendapatkan insentif dari Kemenaker. Saat ini, kegiatan ini baru dijalankan di wilayah Jabodetabek mengingat pemerintah masih memberlakukan pembatasan ke luar daerah.

“Jadi, untuk program padat karya infrastruktur disesuaikan dengan penanganan dampak COVID-19, diarahkan agar penerimanya itu teman-teman yang di-PHK dirumahkan,” jelas Menaker.

“Mari kita terus berdoa, semoga pandemik COVID-19 segera berakhir,” tambahnya.

Ida juga berpesan kepada masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan, tidak ke luar rumah kecuali ada kebutuhan mendesak, serta menjaga physical distancing. “Hanya fisiknya saja yang nggak boleh dekat, tetapi hati harus tetap dekat,” tegasnya.

3. Tanpa virus corona, pengangguran di Indonesia tercatat 6,88 juta orang

Duh, Sudah 3 Juta Pekerja di Indonesia Terdampak COVID-19Ilustrasi PHK (IDN Times/Arief Rahmat)

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan sebanyak 6,88 juta orang pengangguran di Indonesia pada Februari 2020. Angka ini naik 60 ribu orang dibanding Februari 2019. Perlu dicatat, kenaikan tersebut terjadi saat virus corona belum melanda. 

Dari jumlah tersebut, sebanyak 8,49 persen merupakan lulusan SMK. Sedangkan jumlah pengangguran paling rendah berasal dari tingkat pendidikan ke bawah yakni sebesar 2,64 persen. Selanjutnya lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebesar 5,02 persen, disusul pendidikan tingkat universitas yakni 5,73 persen, lulusan Diploma I/II/III sebanyak 6,76 persen, dan Sekolah Menengah Atas (SMA) sebanyak 6,77 persen.

"TPT Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) masih yang paling tinggi di antara tingkat pendidikan lain, yaitu sebesar 8,49 persen," kata Kepala BPS Suhariyanto

Baca Juga: Curhat Korban PHK yang Ikut Kartu Prakerja: Mau Online pun Butuh Cash

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya