Mendag Dukung Ekspor Direct Call Makassar ke Negara-negara Asia

Mudahkan proses ekspor dari Sulsel ke negara tujuan

Makassar, IDN Times - Menteri Perdagangan RI Agus Suparmanto menyaksikan pelepasan ekspor melalui direct call dari Makassar ke sejumlah negara Asia. Pelepasan ekspor dilakukan di Terminal Peti Kemas Jalan Nusantara, Rabu (20/11).

Pada kesempatan ini, Sulsel mengekspor sebanyak 500 TEUs (Twenty-foot Equivalent Unit) atau 7.930 ton komoditas unggulan seperti mede, kakao, playwood, nikel, rumput laut, dan komoditas unggulan lainnya.

Meski bukan pertama kali, Mendag tetap mengapresiasi direct call atau ekspor langsung ke negara tujuan yang dilakukan Sulsel. Dia mengatakan, ekspor dengan metode ini memberikan banyak keuntungan dan kemudahan.

"Upaya pemerintah untuk terus mendukung ekspor ini melalui rute direct call dimaksud untuk meningkatkan efisiensi logistik kendaraan, baik dari segi waktu maupun biaya," kata Agus.

1. Direct call pangkas waktu pengiriman barang ekspor

Mendag Dukung Ekspor Direct Call Makassar ke Negara-negara AsiaIDN Times/Asrhawi Muin

Sementara itu, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah mengatakan bahwa ekspor melalui direct call ini bisa memangkas waktu pengiriman barang. 

Sebagai contoh, jika dahulunya pengiriman barang ke negara tujuan ekspor dilakukan 32 hari, maka saat ini sudah bisa dilakukan hanya 12 hari.

"Saya kira apa yang kita lakukan hari ini, terutama dalam pembentukan dan percepatan ekspor. Kita akan mengevaluasi semua yang menghambat ekspor kita," kata Nurdin Abdullah.

2. Pemprov sederhanakan perizinan ekspor

Mendag Dukung Ekspor Direct Call Makassar ke Negara-negara AsiaIDN Times/Asrhawi Muin

Selain itu, Pemprov Sulsel juga masih berupaya menyempurnakan izin-izin ekspor melalui penyederhanaan agar tidak menimbulkan high cost atau biaya tinggi. 

Untuk itu, Nurdin mengapresiasi langkah PT Pelindo IV yang sudah berupaya menyatukan izin ekspor di Sulsel, sehingga tidak perlu lagi bergantung kepada daerah lain.

"Kita juga harus bersyukur bahwa inovasi Pelindo manyatukan izin ekspor itu luar biasa. Kita juga menurunkan dweling time (penimbunan peti kemas). Dulunya kita bergantung dari Jakarta dan Surabaya. Sekarang ini sudah mulai banyak masuk lewat kita," kata Nurdin.

Baca Juga: Gubernur Ingin Sulsel Jadi Daerah Pengekspor Terbesar di Indonesia

3. Eksportir inginkan kepastian regulasi

Mendag Dukung Ekspor Direct Call Makassar ke Negara-negara AsiaIDN Times/Asrhawi Muin

Di sisi lain, para eksportir juga merasa sangat terbantu dengan rute direct call ini. Akan tetapi, mereka menginginkan kepastian harga, waktu serta regulasi yang tidak memberatkan.

Ketua Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (GPEI) Arief Pabettengi mengatakan bahwa efisiensi waktu, harga dan regulasi sangat dibutuhkan dalam persaingan ekspor. 

"Regulasi dari perbankan dan aturan dari karantina yang minimal bisa membantu pelaku usaha. Jangan sampai sedikit-sedikit dibuatkan regulasi yang notabene menghambat pengusaha ekspor," tandasnya.

Baca Juga: Perdana, Sulsel Ekspor Batang Cengkeh ke India

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya