Legislator Dorong Warga Mamuju Kembangkan Usaha Gula Aren
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Masyarakat di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, bisa mengembangkan berbagai hasil alam untuk meningkatkan kesejahteraan. Salah satunya tanaman aren yang bernilai ekonomis.
Hal itu diungkapkan anggota DPRD Sulbar Hatta Kainang. Menurutnya, tanaman aren sangat potensial, terutama untuk produk gula.
"Tanaman aren yang bisa diproduksi menjadi gula merah sangat potensial dikembangkan masyarakat Mamuju, karena menjanjikan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat," kata Hatta dikutip dari Antara, Kamis (27/1/2022).
Baca Juga: 11,85 Persen Penduduk Sulbar Masuk Kategori Miskin
1. Sejumlah warga Mamuju sudah mulai kembangkan gula aren
Hatta mengatakan, sejumlah masyarakat di Mamuju telah mengembangkan tanaman aren. Menurut dia, sejauh ini hasilnya cukup membantu perekonomian mereka.
"Tanaman aren di Mamuju dikembangkan sebagian masyarakat melalui industri rumahan dapat diproduksi gula merah hingga 20 bungkus setiap hari," katanya.
2. Nilai ekonomis yang menjanjikan
Hatta menyebutkan, masyarakat yang mengembangkan industri rumahan tersebut mampu menjual gula merah hingga 10 bungkus setiap hari. Sedangkan per bungkus dijual dengan harga Rp10 ribu.
"Itu artinya masyarakat mampu berpenghasilan hingga Rp3 juta dari usaha tersebut sehingga usaha sangat menjanjikan dikelola masyarakat lainnya," ucap Hatta.
3. Dewan upayakan bantuan bibit
Sebagai wakil rakyat, Hatta berjanji memperjuangkan agar pengembangan tanaman aren di Mamuju dapat terus dikembangkan. Antara lain dengan mengupayakan bantuan bibit dari pemerintah Sulbar.
Selain itu, pihaknya juga akan membantu permodalan masyarakat yang mengembangkan industri rumahan tersebut agar mampu terus mengembangkan usahanya. Hatta juga berharap nantinya pemerintah Sulbar dapat membangun pabrik untuk mengolah produksi gula merah sehingga Sulbar mampu menjadi produsen gula merah di Indonesia.
Baca Juga: Baju Adat Dipakai Wapres, Pusat Diminta Perhatikan Sulbar