Gubernur Ingin Sulsel Jadi Daerah Pengekspor Terbesar di Indonesia

Jepang jadi salah satu negara tujuan utama

Makassar, IDN Times - Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah mengungkapkan tekad menjadikan daerahnya sebagai penghasil komoditas ekspor terbesar di Indonesia. Dia mengajak para pengusaha agar bersama-sama mengkaji lebih dalam berbagai potensi yang dapat mengangkat perekonomian daerah.

“Saya ingin menjadikan Sulsel ini provinsi yang menghasilkan produk ekspor ke luar negeri yang besar, terutama untuk produk pertanian,” kata Nurdin saat membuka rapat kerja dan konsultasi Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sulsel di Makassar, Senin (18/3).

1. Berbagai kiat jadikan daerah ramah investasi

Gubernur Ingin Sulsel Jadi Daerah Pengekspor Terbesar di IndonesiaPexels/Rawpixel

Gubernur mengatakan, pemerintahannya berkomitmen mendukung pengembangan ekspor produk. Dia mencontohkan, dalam dua bulan terakhir pihaknya bersama Kementerian Pertanian telah dua kali mengirim hasil pertanian ke luar negeri.

Sejak awal menjabat, kata Nurdin, dia bersama Wakil Gubernur Andi Sudirman Sulaiman telah menunjukkan kepedulian terhadap dunia usaha. Salah satu wujudnya, memudahkan berbagai perizinan. Sebaliknya, pemerintah provinsi membuka komunikasi agar pelaku dunia usaha memberikan masukan yang mendukung iklim ramah investasi.

"Jangan pengusaha yang mengemis sama pemerintah, tapi pemerintah harus hadir untuk menyediakan itu. Sekarang kami akan berkolaborasi baik dunia usaha, pendidikan, maupun dengan pemerintah Sulsel," kata Nurdin.

2. Nikel masih jadi primadona ekspor di awal tahun

Gubernur Ingin Sulsel Jadi Daerah Pengekspor Terbesar di IndonesiaIDN Times / Aan Pranata

Menurut catatan Badan Pusat Statistik (BPS), Sulsel melepas ekspor senilai 64,13 juta dolar AS pada Januari 2019. Komoditas didominasi nikel dengan nilai 59,26 persen, disusul biji-bijian berminyak dan tanaman obat (9.49 persen); garam, belerang, dan kapur (8,02 persen), kakao (4,80 persen), dan lain-lain.

Berdasarkan negara tujuan, nilai ekspor Sulsel terbesar untuk Jepang, yakni 61 persen dari total. Disusul Tiongkok 19,71 persen, Korea Selatan (3,37 persen), Malaysia (3,10 persen), dan lain-lain.

3. Ekspor pertanian ditarget meningkat 200 persen

Gubernur Ingin Sulsel Jadi Daerah Pengekspor Terbesar di IndonesiaIDN Times / Aan Pranata

Kepala Badan Karantina Pertanian, Ali Jamil, pada siaran persnya mengatakan, pada tahun 2018 tercatat 3.2016 kali penerbitan sertifikat kesehatan untuk kepentingan ekspor produk pertanian. Jumlah itu memuat ekspor produk senilai 412.924 ton.

Pada trimester pertama tahun 2019, frekuensi ekspor telah mencapai 474 kali dengan nilai 138.737 ton. Nilainya sudah mencapai 30 persen dari total volume ekspor di tahun 2018. Pada Maret ekspor terdiri dari produk buah pisang, manggis, markisa, kacang mede, kakao, vanili, lada, cengkeh, dan lainnya.

“Sangat berpotensi untuk bisa menargetkan peningkatan 200 persen,” kata Ali.

Ali menyatakan, Kementerian Pertanian melalui Badan Karantina siap mendampingi masyarakat Sulsel melalui program AgroGemilang. Program ini membina masyarakat menjadi eksportir, produsen produk pertanian, serta bimbingan untuk memenuhi persyaratan teknis negara tujuan.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya